Metoda Alir Proses Data
Rumah Sakit di Indonesia, didalam
menerapkan kebijakan diagram alir proses data proses pencatatan data transaksi operasional
rumah sakit (kondisi manual atau komputerisasi), dapat dibedakan seperti
berikut ini.
Metode Terpusat
Seluruh transaksi yang terjadi pada unit
kerja dikumpulkan dan dikirim ke unit kerja yang melakukan pencatatan /
pengolahan data transaksi, hingga diproses menjadi informasi sebagai hasil
akhir.
* Tanggung jawab kebenaran data terpusat pada satu unit kerja.
* Data yang diproses terbatas pada kebutuhan penerbitan tagihan pasien.
* Harus ada pos anggaran untuk pekerjaan lembur.
* Kebutuhan mendapatkan hasil informasi lambat.
Kelemahan :
* Harus tersedia personal yang bolak balik mengantar catatan transaksi.* Tanggung jawab kebenaran data terpusat pada satu unit kerja.
* Data yang diproses terbatas pada kebutuhan penerbitan tagihan pasien.
* Harus ada pos anggaran untuk pekerjaan lembur.
* Kebutuhan mendapatkan hasil informasi lambat.
Kelebihan :
* Investasi rendah.Metode Semi Terpusat
Transaksi pencatatan / pengolahan data
transaksi dikerjakan oleh unit kerja lain, misalnya transaksi pencatatan biaya
penunjang medis dilakukan oleh unit kerja kasir.
Kelemahan :
* Formulir
penunjang medis, harus tersedia di semua unit kerja pelayanan medis, unit kerja
tindakan medis dan unit kerja pendaftaran.
* Kebutuhan
pos anggaran pengadaan formulir tidak efisien.
* Tanggung
jawab menerjemahkan terapi pemeriksaan atas diagnosa dokter, bukan lagi
tanggung jawab unit kerja Penunjang Medis.
* Diperlukan
proses sosialisasi atas jasa pemeriksaan baru ke semua unit kerja.
* Kesulitan
pencatatan transaksi pemeriksaan, dikarenakan alat belum dimiliki, misal : pemeriksaan harus dilakukan oleh
pihak lain, karena belum ada alat.
* Beban kerja
penunjang medis dipikul unit kerja lain.
* Kemudahan
mendapatkan hasil informasi terutama rekapitulasi, belum terpenuhi.
Kelebihan :
* Efisien
dalam sisi pelayanan.
* Praktis
dan mudah dalam kontrol.
Metode Tersebar
Kebenaran transaksi operasional menjadi
tanggung jawab unit kerja masing-masing, dan seluruh transaksi sudah terhubung
secara elektronis ke pusat pengolah data.
Kelemahan :
* Investasi
awal mahal.
* Dibutuhan
personal yang berdisiplin tinggi, karena keterlambatan berpengaruh terhadap
kelanjutan proses alur data.
* Menjadi
beban bagi personal yang belum terbiasa dengan metode pekerjaan yang tidak
boleh ditunda.
* Belum
adanya payung hukum atas legalitas terhadap informasi yang dihasilkan, seperti
penerbitan resep secara elektronis.
* Belum
terpenuhi tentang koneksi dengan peralatan medis yang beragam, karena hal ini
juga berkaitan erat dengan nilai investasi.
* Diperlukan
program acara kebersamaan secara periodik, karena metode ini dapat mendorong
sikap ego unit kerja yang berlebihan.
Kelebihan :
* Terbentuknya
nilai manfaat yang jauh melampaui nilai investasi awal.
* Terbentuknya
kondisi saling kontrol antar unit kerja, dan mendorong kompetisi dalam tertib
administrasi.
* Efektifitas
dan efisiensi dalam proses pencatatan, pengolahan, dan penyajian informasi akan
dirasakan oleh berbagai pihak (Pasien dan Penjamin biaya, pihak Operator
Pelayanan Medis, pihak Supplier, dan pihak Personal Unit Kerja, serta seluruh
Jajaran Pimpinan).
* Terbentuknya
database riwayat kinerja operasional (medis, stock dan keuangan), yang bisa
menjadi bahan penelitian, dan atau sebagai bahan baku data penunjang keputusan
mengantisipasi kebutuhan masa depan.
Ketiga
metode diatas terbentuk dari hasil pengamatan model pelaksanaan penyelesaian
pekerjaan. Sebagai penyedia alat bantu tertib administrasi
operasional harian pada rumah sakit, marsonline dalam merancang, membangun dan
mengembangkan produk aplikasi, memberikan alternatif terbaik bagi pelanggannya,
disertakan fasilitas yang memiliki kemampuan mengantisipasi kebutuhan masa
depan.